Monday, July 17, 2006

Sebuah Surat Yang Datang Laksana Cahaya (Teruntuk Akh Jundihasan)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Sebelum berbicara banyak..saya ingin memberitahukan dulu satu hal yang selama ini menjadi satu keyakinan saya..Bahwa Tautan Hati antara dua orang muslim dapat terasa walaupun Dua muslim itu dipisahkan jarak...
Akhi Rafi...!!(gak papa khan saya menyapa dgn sapaan ini?! ). Alhamdulillah saya bersyukur akhirnya Allah Ta'alla berkenan mempertemukan saya dengan satu lagi orang shalih di bumi iniHari ini saya coba blogwalking dan akhirnya sukses mampir ke blog Anda..
Di halaman awal saya sudah tertarik dengan isi postingan2-nya dan akhirnya dengan rela saya akhirnya mengalokasikan waktu untuk menelusuri semua postingan yang pernah Anda kirim..(walaupun harga warnetnya terus naek.. ). Subhanallah..Alhamdulillah tak henti-hentinya saya bersyukur pada-Nya... di tengah kehidupan Anda yang cukup Keras dan hobi Anda yang juga cukup "Keras"..ada satu tradisi yang Anda lakukan, dan mampu menjadi penyejuk bagi gersangnya hidup ini..BERMUHASABAH. Alhamdulillah..semoga Allah Ta'alla selalu menjaga keistiqomahan Anda..
Maafkan saya juga jika saya mencoba mencari tahu lebih lanjut ttg diri Anda (lewat blogger profile dan Google Search..niat banget ya?!!)..walaupun gak banyak yang saya dapatkan..tapi dengan semua "jejak" yang Anda tinggalkan di dunia maya ini saya semakin yakin bahwa Anda pantas untuk dijadikan teman dekat..
Akhi..saya baca postingan pertama Anda..disana Anda menuliskan sebuah pertanyaan.."BERSEDIA MENJADI SAUDARAKU....."? gimana...mau kan ?.....jawaban saya..IYA SAYA MAU..
Cinta KArena ALLAH,Benci KArena ALLAH..AKhi..beristiqomah ya..di ujung jalan ini akan kita dapatkan sebuah taman indah yang keindahannya akan mampu membuat kita lupa semua kesulitan dan kesusahan di jalan inidan saya berharap kita bisa bertemu d taman itu..
wassallam..
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^###############^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Akh Jundihasan.....
Sy tidak tahu siapa dan dimana antum berada, dan ketika sy membaca email antum, sungguh saya sangat terharu. Sy bahagia membaca ungkapan antum. Sy bahagia ada seseorang yang dengan begitu ikhlas bersedia menjadi saudara sy. Sy menangkap kesungguhan dan keikhlasan antum dibalik surat antum diatas. Dan saat ini, saat sy menulis surat ini, ada sebuah keharuan yang membuncah rasa.
Akhi, tapi sungguh kemudian saya merasa begitu sedih, karena dengan jujur sy katakan, sy bukanlah orang seperti yang antum bayangkan. Sy bukanlah laki-laki sholeh akhi....
Sy hanyalah seorang Pengembara yang berjalan dengan langkah terseok-seok, menapaki setiap episode kehidupannya, untuk mencari jati diri, berusaha menapaki dan menemukan jalan yang telah digariskan-Nya.
Sy hanyalah seorang pengembara yang seringkali terjatuh, kemudian terseok dan kemudian tersasar pada jalan yang salah, kemudian berjalan lagi dengan segala energi yang yang masih tersisa, dengan peluh yang bercucuran untuk kembali menemukan jalan yang seharusnya dilalui, jalan yang telah digariskan-Nya.
Sy hanyalah seorang Pengembara yang lemah akhi..dengan segala kekurangan dan ketidakberdayannya, Walau memang ada sebuah asa yang membara dalam dada, semoga Allah memberikan kesempatan pada sy, di sisa umur kehidupan sy, untuk bisa memberikan yang terbaik untuk agama, dakwah, umat, bangsa dan negara ini. Walaupun....jujur sy kini lebih sering sibuk dan berkutat dengan diri sendiri.
Akhi......
Aku hanyalah insan yang lemah..bodoh..hina..fakir..
Aku hanyalah insan yang penuh dosa dan maksiyat......
dan aku hanyalah insan lemah..yang sedang mencoba dan berusaha..untuk merangkak..agar disisa umur yang masih Allah berikan ini..aku bisa mengisinya dengan kebaikan..amal Shalih..dan ketaatan...
Mungkin aku dulu hanyalah insan yang berlumur dosa dan maksiyat....
tapi...Sungguh aku kini ingin menjadi insan yang terdepan di Jalan kebaikan dan taqwa...
Mungkin waktuku di masa lalu penuh dengan kesia-siaan...
tapi...Sungguh andaikan Allah masih memberi kesempatan kepadaku untuk hidup..
setiap tarikan nafas yang aku lakukan..ingiiiiiiin aku pergunakan untuk berdzikir memuji keagungan Sang Maha Besar.
Jazakallah khoir akhi....
Sy bersyukur Allah berkenan membawamu dalam kehidupan sy...engkau hadir laksana cahaya, menembus relung hati sy. Hati yang sungguh merindukan bisa menjadi kekasih-Nya.
Akan kujadikan engkau saudara, walau mungkin hanya lewat untaian kata, walau hanya lawat senandung doa dikeheningan malam....
"Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya kepadamu saudaraku..."
Your Brother....
Rafi Ramadhani Yusuf

1 comment:

jundihasan said...

Hehehe...Akh Rafi, koq postingannya gambar kuda sih?:)

Alhamdulillah..senang bisa kenal dengan antum akhi..

oh iya..saya naro no HP saya di email kemarin..semoga berguna