Tuesday, July 04, 2006

Kerlip Indah Sang Bintang di Angkasa Malam

Dan..... hari ini, Sabtu 30 Juni 2006 aku ingin kembali melanjutkan pengembaraanku, menapaki episode kehidupanku yang penuh misteri. Di langkah awal kakiku, kini aku melihat sebuah bintang indah diangkasa sana dengan segala kerlip indah di bola matanya. Aku menatap bintang indah itu dengan begitu takjub. Ada sebuah energi yang begitu menggelora yang membuncah jiwa dan membakar semangatku. Inilah kuasa Ilahi pada hati yang telah begitu lama kering oleh kegalauan dan kesedihan.

Ada sebuah energi dan asa yang terus merasuk dalam hati sanubariku, setiap kali kulihat kerlip bintang itu, semakin indah dan semakin indah. Aku begitu takjub memandang dan melihatnya. Tapi sungguh aku tak tahu apakah sang bintang itu melihatku di bumi ini ?..aku tak tahu apakah aku dapat menggapai bintang indah diatas angkasa itu ?..Apakah Kuasa Illahi akan membawaku keangkasa sana menuju tempat terindah di sisi sang bintang itu ?..

Entahlah, aku tak tahu. Biarlah semuanya mengalir bagai air. Biarlah semuanya berjalan sesuai dengan ketentuan dan takdir-Nya, karena aku telah berikrar untuk menyerahkan semuanya pada kehendak-Nya. Aku tidak akan pernah lagi mendikte Sang Maha Kuasa.

Tapi…., andaikan takdir Allah membawaku pada bintang itu, aku berjanji untuk menyimpan kerlip sang bintang itu dalam rongga dadaku. Akan aku jadikan ia hidup bersama setiap tarikan nafasku, akan aku jadikan ia menjadi energi kehidupanku, inspirasi dari langkah kakiku. Bayang dari sorot mataku. Akan kujadikan ia rembulan dalam kegelapan perjalananku, lilin dalam temaram kerinduanku, bunga dalam taman hatiku.

Dan…., andaikan aku tak bisa menggapai kerlip indah sang bintang itu, aku berjanji untuk tetap tersenyum. Karena aku yakin, nun jauh disana telah Engkau ciptakan kerlip bintang lain yang jauh lebih indah.

Aku titip asa ini bersama semilir angin di keheningan malam, bersama rengkuhan do’a di atas hamparan sajadah, bersama detak jantung, bersama tetes embun yang mengalir di antara kedua belah pipi.

No comments: