Monday, July 10, 2006

DUKA P A L E S T I N A


Adakah yang lebih menderita dari penderitaan yang engkau rasakan wahai saudaraku yang kini ada di bumi Palestina ?.

Negerimu ada dalan cengkraman penjajah terlaknat, sanak keluargamu dibantai sang penjajah, ekonomi pun di embargo dengan sangat licik. Engkau terhina, terjajah, menderita, terasing di tanah tumpah darahmu sendiri.

Adakah yang lebih menderita dari penderitaan yang engkau rasakan wahai saudaraku yang kini ada di Palestina ?.

Ketika saudara-saudaramu seiman di seantero dunia lebih asik dengan gegap gempita piala dunia, padahal engkau disana sedang dibombardir dengan pesawat canggih, dengan bom dahsyat. Mayat bergelimpangan, darah berceceran, nyawa meninggalkan jasad, anak kehilangan ayah, ayah kehilangan anak, istri kehilangan suami, MANUSIA seakan kehilangan sifat KEMANUSIAANNYA.

Dan aku disini, hanya bisa duduk terpaku di depan televisi menyaksikan engkau dengan segala penderitaanmu, aku hanya bisa merasakan kepedihan mengiris hati ketika melihat darah berceceran dan mayat bergelimpangan. Dan aku hanya bisa duduk tertunduk dalam syahdu doa disepertiga malam terakhir dalam hamparan sajadah, dengan sebuah ungkapan lirih, dengan air mata yang menganak sungai :

Ya Rabb, berilah kekuatan dan kesabaran pada saudaraku di bumi Palestina
Berilah keistiqomahan pada mereka
Jangan biarakan saudaraku disana berputus asa atas segala ujian dan rahmat dari-Mu

Satu hal yang pasti saudaraku, percayalah, sungguh Engkau tidaklah sendirian. Disini, dibelahan bumi ini, Insya Allah masih begitu banyak saudaramu yang mencintai dirimu, negaramu, masjid suci itu dengan sepenuh hati, lebih dari diri kami sendiri. Kami disini memang hanya duduk terpaku, tapi Insya Allah hati-hati dan doa-doa kami, kini ada ditengah-tengah kalian, hadir bersama senyum para malaikat di tengah-tengah ketegaran kalian.

Percayalah, bersama penderitaan kalian disana, justru menjadi sebuah sumber Inspirasi bagi kami, untuk senantiasa istiqomah di jalan-Nya.

Ingatlah saudaraku, engkau tidak sendirian, disini masih banyak saudaramu yang senantiasa mendudukungmu, termasuk juga diriku, walau dengan segala kelemahan dan ketidakberdayaanku.

No comments: