Wednesday, May 24, 2006

TENTARA BAYARAN

Beberapa hari yang lalu, aku membeli Majalah Edisi Koleksi Angkasa (edisi April 06), temanya tentang “TENTARA BAYARAN". Isinya memang sangat menarik, ternyata di dunia ini bukan hanya ada pembunuh bayaran saja, tetapi ada juga orang-orang yang bernyali besar, tidak takut dengan resiko kehilangan nyawa, karena memang mereka bersedia dibayar untuk berperang.

“Pembunuh Bayaran”, profesi ini barangkali cukup akrab di telinga kita. Film dan novel barangkali yang paling sering menampilkan sosok pembunug bayaran, walaupun sebenarnya di dunia nyata juga sering muncul dan diungkap tentang keberadaan profesi ini. Gunawan Santoso (yang baru saja lari dari LP Cipinang) barangkali contoh real pengguna jasa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa mertuanya.

“Tentara Bayaran”, ini barangkali profesi yang jarang sekali kita dengar, karena memang yang kita tahu tentara (soldier) merupakan sebuah institusi resmi yang ada di setiap negara. Kenyataannya justru kini profesi sebagai tentara bayaran sebenarnya sedang menjadi trend yang terus berkembang dan semakin membesar.

Inggris dan Amerika ternyata saat ini menjadi pengguna jasa terbesar dari para tentara bayaran ini. Lokasi konflik dan medan perang seperti Irak dan Afganistan ternyata banyak sekali di antara tentara yang dikirim Amerika dan Inggris merupakan tentara bayaran, bahkan jumlah tentara bayaran ini dikabarkan hampir sama dengan jumlah tentara reguler. Bagi tentara bayaran, ideologi bukanlah suatu hal yang perlu disanjung tinggi. Loyalitas mereka lebih condong pada uang yang bakal di raup

Perusahaan Tentara Bayaran atau Private Military Company, seperti Halliburton, Executive Outcome, Dyn Corp, Vinnell Corporation, Sandline International, dan lain-lain.

No comments: