Friday, May 19, 2006

Membiarkannya Mengalir VS Direncanakan

Ada memang orang yang sukses..dengan cara membiarkan hidupnya mengalir bagai air, tapi ternyata justru banyak sekali orang yang orientasi hidupnya menjadi tidak jelas ketika ia membiarkan hidupnya mengalir bagai air.

Ada memang orang yang sukses, setelah ia merencanakan hidupnya dengan cermat dan teliti, tapi ternyata banyak sekali orang yang kemudian menjadi kecewa, sedih kemudian prustasi dikarenakan apa-apa yang ia rencanakan semuanya tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan.Kalau begitu, lalu apa sebenarnya yang harus kita lakukan supaya kita bisa menjadi SUKSES/ BERHASIL ?, apakah dengan membiarkan hidup mengalir bagai air atau dengan membuat suatu perencanaan ?…(he-he..jadi bingung nih). Soalnya masing-masing punya contoh yang berhasil maupun yang gagal.

Nah, sekarang mari kita memandang semua permasalahan ini dengan hati yang jernih, tenang, singkirkan terlebih dahulu ambisi-ambisi kehidupan, nafsu-nafsu keinginan dan dorongan-dorongan harapan yang membumbung tinggi ke angkasa.

Selanjutnya, mari kita tempatkan diri kita pada posisi yang sebenarnya. Maksudya adalah tempatkan posisi kita sebagai MAKHLUK (yang diciptakan) dan ada juga Sang Maha Kuasa, dia adalah sang KHALIK (yang menciptakan).

Jangan lupa kita pahami kembali, pemahaman tentang konsep takdir alias Qodho dan Qodhar. Kata pak Ustadz, jauh sebelum diri kita dilahirkan, yang namanya Jodoh, Mati, Rijki dan sisi-sisi kehidupan kita itu sudah ditulis dan ditentukan oleh sang Khalik. Lebih rinci lagi coba deh baca bukunya Dr. Aidh Al-Qarni seperti La-Tahzan atau Tips Bahagia Dunia akhirat. Kalau penjelasan pastinya, ini ayatnya :

“Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang) nya”. (An-Nahl : 1).

Jadi, kalau dalam pemahaman saya sih, sebenarnya permasalahan sukses atau gagal itu bukanlah pada DIRENCANAKAN atau DIBIARKAN MENGALIR bagai AIR, tapi pada TERTULIS atau TIDAK dalam kitab takdir Allah bagi hidup kita. Biar enggak terlalu njelimet, contohnya begini, kita ingin bekerja sebagai seorang “Guru”, dalam realitasnya ternyata bisa berhasil bisa tidak. Nah kalau kita berhasil jadi Guru, itu namanya memang takdir kita jadi guru. Kalau tidak berhasil jadi Guru, itu juga namanya Takdir Allah bagi kita…begitcu..

Nah..selanjutnya yang harus kita pahami, karena kita tidak tahu apa sih sebenarnya takdir kehidupan kita, maka sebagai manusia kita tetap punya kewajiban untuk berusaha, berusaha dan berusaha dengan sekuat tenaga untuk mencapai keinginan dan cita-cita kita. Dalam prakteknya orang kan macam-macam, ada yang memang suka DIRENCANAKAN dengan matang tapi ada juga yang membiarkannya MENGALIR bagai air. Its no problem, yang menjadi masalah adalah jika kita kemudian memaksakan kehendak dan keinginan jika setelah direncanakan maka harus berhasil juga kalau dibiarkan mengalir juga harus mengalir. Nah inilah pemahaman yang salah.

Kesimpulannya begini : mari RENCANAKAN hidup kita SECERMAT mungkin, juga silahkan jika anda ingin membiarkannya MENGALIR bagai AIR, tapi landasannya adalah kita harus yakin bahwa :
1. Alllah telah mentakdirkan semua hal tentang kehidupan kita.
2. Kita hanya berkewajiban berusaha, sedang Allah yang BERHAK mengabulkan dan menentukan.
3. Apapun yang terjadi dalam hidup kita, InsyaAllah adalah yang terbaik bagi kita.

Khusus yang suka MERENCANAKAN, jangan berkecil hati karena toh memang kita manusia yang dibekali akal, rasa, cita-cita, cinta, tekad, kecenderungan dan harapan. Kalaupun ternyata realisasinya ternyata apa yang kita rencanakan tidak berjalan lancar & berhasil sesuai dengan apa yang kita rencanakan, tidak masalah bila kita sadar bahwa kita adalah Manusia biasa yang hanya punya rencanadan Allah adalah Sang Khalik yang berhak memutuskan.
Bila rencana kita berhasil, itu adalah takdir, sama seperti bila rencana kita tidak berhasil, itu juga adalah takdir. Tapi yang pasti, berhasil maupun tidak, Insya Allah itu adalah yang terbaik bagi kita sebagai Manusia.
Wallahu’alam.........
(perenungan saat di Sekret Tim Tanah PGN..saat lagi bete..he-he)

No comments: