Friday, April 20, 2007

Antara Aku & Kakakku (Bag. 1)


(Kisah Dibalik Selembar Foto Buram)


Keluarga kami sebenarnya mempunyai cukup banyak dokumentasi foto, namun sayangnya ketika kami pindah rumah foto-foto itu tertumpuk dengan berkas-berkas dan barang-barang yang lain sehingga akhirnya foto-foto itu menjadi rusak. Sayang memang, padahal foto-foto itu menyimpan sejuta makna. Banyak foto-foto bapak dan ibuku juga tentang masa kecil kami yang ikut rusak. Beberapa waktu lalu ketika aku pulang ke Sumedang, aku coba memisahkan foto-foto yang masih bagus dan rusaknya tidak terlalu parah, kemudian aku masukkan ke Album Foto yang baru.

Foto yang aku pasang diatas adalah foto aku dan kakakku ketika masih kecil, latarnya adalah sebuah rumah panggung di desa Tanjungkerta, Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang. Ayah dan ibuku memang dua-duanya seorang guru, kebetulan waktu itu meraka ditugaskan di sana, aku juga dilahirkan disana.

Kami tiga bersaudara yang semuanya berjenis kelamin laki-laki, satu kakak dan satu adik jadi aku berada di tengah-tengah. Saat ini aku hanya ingin bercerita dan mengenang tentang kehidupan kami bersama kakak ku satu-satunya, lebih jelasnya aku ingin bercerita tentang profil dan kehidupan pribadinya. Tentang adikku, mungkin lain kali akan aku ceritakan.

Oh iya…, di keluarga kami mempunyai panggilan yang berbeda dengan nama asli masing-masing. Kakakku dipanggil dengan nama “Aa”, aku dipanggil “Dede” dan adiku di panggil “Jajang”.

Nama kakakku adalah Yusuf Hidayat, dia tumbuh sama seperti anak-anak lainnya, perbedaanya adalah kemampuan otaknya memang melebihi rata-rata. Yang aku ingat, ketika kakaku duduk di bangku SD (dari kelas 1 s/d kelas 6) dia selalu mendapat rangking 1. Begitu juga ketika di SMP, dia selalu menjadi rangking 1 dan juara umum. Aku masih ingat dulu bagaimana ia di paksa oleh teman-temannya juga oleh guru-guru untuk mau menjadi ketua OSIS. Dia enggak mau, walaupun akhirnya dengan terpaksa dia akhirnya menerima di dudukkan menjadi ketua OSIS.

Setelah lulus SMA, dia kemudian masuk ke SMAN I Sumedang, SMA yang kemudian menjadi almamaterku juga. Hidup memang berputar, entah apa yang terjadi, yang ku ingat ketika dia di bangku SMA tidak pernah mendapat rangking satu (bahkan seringnya diatas rangking sepuluh). Justru malah aku yang ketika SMA mendapat rangking satu (padahal ketika SD dan SMP aku tidak terlalu menonjol). Hidup memang selalu berputar.

Waktu terus berputar, dan akhirnya dia kuliah di jurusan HPT Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Aku tidak tahu terlalu percis seperti apa dia ketika kuliah, tapi yang aku tahu dan dari cerita teman-temannya, dia menjadi mahasiswa yang pintar, baik menyenangkan dan aktif di organisasi. Dulu dia menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan HPT dan kalau gak salah IPK terakhirnya 3,54.

No comments: