Sunday, June 25, 2006

Kenangan di Pantai "Mah Hitam"

Kenangan Di Pantai "Mah Hitam"

Hari ini, kembali bertambah lagi satu episode pengalaman dalam hidupku. Bukan hanya semata pengalaman, tapi sekaligus menyimpan sejuta makna, hikmah sekaligus kenangan. Hari ini aku bersama dua orang temanku (Akh Dodo & Akh Subian) mendampingi rihlah sekaligus daurah Remaja Masjid (Risma) Baituss Salam, Kecamatan Tanjung Seneng, bandar Lampung.
Tempatnya di "Pantai Mah Hitam", dengan perjalanan sekitar 1,5 jam dari Bandar Lampung. Jam 4 sore kami semua baru meninggalkan lokasi pantai. Setelah sholat ashar, kami langsung meluncur pulang ke Bandar Lampung. Aku dan Akh Dodo kemudian mampir dulu ke acara khitanan putranya Akh Andi di Tanjung Seneng, setelah itu langsung silaturahim ke rumahnya Akh Sobian. Akhirnya aku baru sampai di rumah sekitar jam 19.00. Cape, lemes, ngantuk, sakit kepala, dll, tapi sungguh aku sangat bahagia. Insya Allah tentang sejuta hikmah dan pengalaman yang ada akan aku ceritakan kemudian, soalnya dah ngantuk berat nih.
Ada yang kelewat nih, tadi sambil pulang aku beli dulu durian di sepanjang jalan sekitar pantai. harganya cukup murah (Rp 8.000,-/buah), durian jatuhan lagi (kata penjualnya sih..), yang jelas rasanya cukup manis. Aku beli 3 buah dan dimakan 0leh empat orang, kenyang juga.
Oh ia..., seperti biasa, aku membawa kamera digital. Foto diatas adalah sebagian dari kenangan yang terekam. Biasanya fose fotoku hampir sama, yaitu dalam posisi kedua tangan di dada, tapi sekarang aku di ajari akh Dodo fose yang baru, yaitu kedua tangan direntangkan, tapi bagus juga..he-he.
**********
Ngomong-ngomong, besok kan hari senin yah ?...aduh banyak sekali tugas pekerjaanku yang harus ku lakukan besok.
1. membuat kelengkapan administrasi untuk pembayaran hari selasa.
2. koordinasi dengan Panitia masalah teknis pembayaran hari selasa.
3. membuat notulensi hasil rapat hari jum'at kemarin. Soalnya rekamannya masih di MP3 Player dan belum sempet ku ketik, padahal rencananya sekalian hari selasa mau dibawa ke Polres. Hari Sabtu dan Minggu kemarin aku belum sempet ngerjainnya.
4. dan lain-lain..
Aduh, banyak bener nih. Andaikan ada yang bantuin...
Tapi aku harus menjalani semuanya dengan hati yang senang, tenang dan ikhlas. Karena Insya Allah pasti ada sejuta hikmah di balik semua beban tersebut, untuk kehidupanku. Amiin
Semoga rindu ini akan segera sampai pada muaranya...

Saturday, June 24, 2006

Awal dari Sebuah Perjalanan di Bumi Ruwa Jurai

Bulan Juni 2004 adalah awal kedatanganku ke Bumi Ruwa Jurai, Bumi Lampung. Tanpa terasa, kini sudah dua tahun aku berada di tempat ini. Entah sampai kapan aku berada disini. "Sampai bulan September kali yah ?". Wallahu Alam. Tugas ku hanya menjalani semuanya, mencoba melakukan yang terbaik, berusaha memberikan sumbangsih pada pekerjaan ini, pada perusahaan ini.
Banyak nikmat yang begitu bermakna aku temukan disini. Ilmu, pengalaman, saudara. Selama dua tahun ini aku rasanya sudah berkeliling sampai ke pelosok-pelosok mulai dari Kabupaten Way Kanan, Tulang Bawang, Lampung Tengah dan Lampung Timur.


Cita-citaku sebenarnya tidak sesempit pandangan mata, melakukan semuanya semata hanya untuk sesuap nasi. Aku sebenarnya ingin diriku bisa bermanfaat untuk umat, negara, agama, dakwah. Begitu klise kedengarannya, tapi itulah adanya sebuah gelora dalam relung hatiku. Aku ingin membantu orang-orang yang lemah yang kesulitan. Aku memang belum bisa melakukan apapun untuk cita-citaku itu, semoga Allah senantiasa membimbing langkah dan perjalananku,

Aku memang bukan siapa-siapa disini, aku hanya seorang bawahan, keroco, ilmu ku pun hanya sedikit, tapi sekali lagi semoga cita cita dan keinginanku bisa tercapai. Hidup bermanfaat bagi uamat, agama, negara, dakwah. Semoga pekerjaan yang kini aku jalani, esok atau lusa akan bermanfaat bagi cita-citaku ini. Entahlah sampai kapan aku masih tetap berada disini, itu bukan urusanku, biarlah Allah yang mengaturnya.

**************
Keterangan Foto :
Ini adalah foto ketika pertama kali aku datang di Bandar Lampung. Masih agak kurus..he-he. Ini berada di bawah pohon beringin tempat nongkrong dan bersantai di depan Mess (rumah mas Aji) sekaligus sekretariat tim yang lama (di Puri Way Halim Permai). Yang aku ingat, setelah di foto, aku langsung menuju ke Kabupaten Way Kanan, tepatnya ke desa Sri Mulyo Kecamatan Negara Batin. Waktu itu memang kegiatannya baru pengukuran dan inventarisasi. Waktu itu aku berdua dengan kang Amar, cuman dia tugasnya di Lampung Timur.
Dari sebelah kiri : Bang Jul, Andi, Bang Juki, Mas Topik, Babeh Hani (ini atasanku), dirikuh, Kang Oleh.

Friday, June 23, 2006

Episode Kehidupanku Yang Terus Berjalan

Setelah tertunda beberapa kali dan setelah melalui serangkaian negoisasi dengan pihak PEMDA, Alhamdulillah hari jum’at tadi dapat dilaksanakan pertemuan di Aula PEMDA. Terpaksa deh aku harus begadang menyiapkan semua dokumen, data-data, dokumentasi kondisi lapangan dan berkas-berkas administrasi lainnya. Eh sebenarnya enggak terpaksa juga ding..emang udah jadi tugasku, he-he. Aku sendiri akhirnya baru bisa tidur sekitar jam 02.00, padahal jam 07.00 aku harus sudah berangkat. Tapi gak apa-apa juga sih, namanya juga perjuangan, pasti ada hikmah dari semua rasa lelah yang aku rasakan.

Kenyataannya baru sekitar jam 07.30 aku baru bisa berangkat. Aku dan kang toni di kijang biru sedangkan 3 temanku yang lain di inova, sedangkan dua orang atasanku mereka berangkat sendiri. Mudah-mudahan saja gak terlambat lagi, tapi gak apa-apa sih, emang biasanya setiap ada acara rapat di PEMDA, kita mah pasti terlambat, he-he.

Alhamdulillah, hasil pertemuannya sangat mengembirakan. Ada solusi dari permasalahan yang dihadapi. Salut deh buat Pak Wabup, beliau berani dan tegas dalam mengambil keputusan. Demikian juga dengan salah satu Ketua Komisi DPRD yang hadir, tegas, tenang, bicaranya berbobot dan tau solusi apa yang harus diambil.

Ngomong-ngomong, waktu pertemuan tadi kembali menjadi ajang penyampaian kritik, unek-unek, kekesalan dan kekecewaan para peserta rapat pada perusahaan tempatku bekerja. Aku sendiri jadi risih mendengarnya, tapi gak apa-apa juga sih, emang kenyataannya masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Insya Allah dengan masukan dan kritikan-kritikan itu bisa menjadi cambuk bagi kami semua untuk lebih meningkatkan kinerja. Hal yang terpenting adalah semoga kehadiranku di tim ini bisa memberikan sumbangsih yang berarti, bukan sebaliknya kehadiranku malah menjadi beban. “Bimbinglah hamba Ya Rabb”.

Jam 18.15, kami baru sampai di Bandar Lampung kembali, di kantor tempatku bekerja. Uh…lelah sekali rasanya, ngantuk, lemes, sakit kepala. Dengan energi yang masih tersisa aku dan kang toni menurunkan laptop, printer, handycam, trypord, kamera digital, setumpuk map yang berisi dokumen-dokumen dari dalam mobil. Setelah menyimpan semua peralatan di tempatnya, aku pun segera mengambil air wudhu, sholat magrib. Aku rindu ingin kembali bersujud, mengadu, menengadahkan tangan pada Sang Kekasih…Sang Maha Kuasa.

Setelah berdiskusi sebentar dengan kedua atasanku mengenai tindak lanjut pertemuan tadi serta surat-surat dan dokumen yang harus di buat, aku akhirnya mengambil anduk dan saat nya untuk mandi setelah sebelumnya merebus air panas dulu. Mandi air hangat ah, mudah-mudahan bisa sedikit mengurangi rasa lelah dan sakit kepalaku.

Setelah shalat isya, aku duduk bersimpuh di atas hamparan sajadah. Mencoba merenungi lembaran-lembaran episode kehidupanku. Mataku terpejam, disaat pikiranku melayang menembus ruang dan waktu, melampui dimensi dan ruang kehidupanku. Kutundukkan kepalaku. Kurasakan kedua mataku yang terpejam mulai hangat dengan sebuah air suci., yang berhulu dari mata air nurani di lubuk hatiku yang paling dalam.

Ya Rabb..hamba mohon petunjuk dan bimbingan-Mu
Hamba mohon ampun atas segala dosa dan maksiyat
Ya Rabb..hamba mohon belas kasihan-Mu
Jangan Engkau biarkan hamba seorang diri
Jadikan hamba insan yang pandai bersyukur atas segala nikmat-Mu
Berilah hamba kesabaran menghadapi semua ujian dalam kehidupanku
Engkau Maha tahu apa yang terbaik bagi kehidupanku
Hamba berserah diri pada-Mu
Pada apapun takdir yang telah Engkau gariskan.

Aku teringat kembali dengan sebuah kalimat bijak yang kubaca di salah satu Blog, sangat indah dan begitu merasuk dalam hati sanubariku, :

Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia..
Allah SWT tahu betapa keras engkau sudah berusaha.

Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih...
Allah SWT sudah menghitung air matamu.

Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berlalu begitu saja...
Allah SWT sedang menunggu bersama denganmu.

Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu seakan tidak perduli...
Allah SWT selalu berada disampingmu.

Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi...
Allah SWT sudah punya jawabannya.
********************
Aku hanya ingin terus berjalan, hidup, berusaha, berjuang.......

Tuesday, June 20, 2006

Sejuta Hikmah dari Sebuah Blog

Sekitar jam 20.00 tadi aku membuka blog ku di kantor, memang selama ini aku lebih sering buka internet di kantor pake telkomnet instan. Di daftar komentar ada yang berkunjung namanya “fathy” lalu ku kunjungi balik blog nya.

Subhanallah, blog nya bagus, terutama ketika melihat-lihat isi blog nya, nuansa mahasiswanya masih sangat kental, pergolakan batin seorang mahasiswa tingkat akhir (dulu aku juga pernah mengalaminya). Ada juga foto mahasiswa UI Ikhwan dan Akhwat yang lagi demo, sungguh aku rindu masa-masa perjuangan seperti itu.

Mba Fathy juga menulis tentang seperti apa kehidupan Fasca Kampus, tulisannya lebih banyak bercerita tentang pergolakan batin, pertanyaan, kekhawatiran, ketakutan sekaligus ada harapan dan cita-cita besar (sama..aku juga dulu pernah mengalami hal ini). Sebenarnya aku ingin memberi komentar tentang seperti apa sih kehidupan paska kampus itu, minimal dalam persepsi, pandangan, pendapat dan pengalamanku. Sayangnya aku dah ngantuk berat nih, lelah rasanya. Jadi Insya Allah esok atau lusa aku ingin bercerita tentang bagaimana paska kampus, khususnya buat Mba Fathy yang mudah-mudahan segera di wisuda (semoga Allah memberi kemudahan dan kelancaran). Aku sendiri sebenarnya ingin coba mengenang kembali masa kuliah dulu, menjelang wisuda, sampai saat kehidupanku kini.

Satu lagi, ada namanya adik Hani (alamat blog nya www.hani-smile.blogdrive.com). Dia sepertinya baru kelas 3 SMU, tapi bila kubaca tulisan-tulisanya, cita-cita nya, perjuangan dakwahnya, sungguh aku iri dan malu pada adik Hanny, begitu dewasa dan bersemangat. Bila aku ingat-ingat masa lalu ku, pada saat seusia dia, aku masih belum tahu banyak tentang agama ini. Semoga Adik Hanny bisa terus istiqomah pada jalan dakwah yang telah dipilihnya serta mendapat lindungan dan karunia dari Sang Maha Kuasa. Doa tulus dari saudaramu..kakakmu nun jauh disini, di bumi Bandar Lampung.

Ada banyak hikmah yang aku peroleh setelah aku memiliki blog ini. Terimakasih Ya Rabb, Engkau berikan hamba kesempatan melihat sosok-sosok orang-orang yang sholeh & sholehah.

Episode Kehidupanku Hari Ini

Hari ini tugasku adalah ketemu dengan lurah Rantau Jaya Udik, ngasih surat ke petugas BPN dan menghadap ke Kabag Tapem. “Mudah-mudahan saja perjalananku hari ini lancar”, begitu gumamku dalam hati.

Jam 10.00 aku sudah berangkat ke Sukadana, kembali giliran si Kijang Biru yang bertugas membawaku kesana dan Bang Armin yang bertugas memegang kendali. Seperti biasanya kemanapun aku pergi selalu membawa buku walaupun sering kali gak kebaca..he-he. Kali ini buku yang kubawa adalah “Dengan Hati Menuju Tempat Tertinggi” karangan Gede Prama, serta buku “Bila Hati Rindu Menikah” karangan Mas Udik Abdullah...he-he.

Pas di lampu merah tidak lupa aku beli koran Radar Lampung, ingin tahu perkembangan Gempa di Bandar Lampung. Dari informasi yang kubaca, pusat gempa kini sudah ditemukan, yaitu di Gunung Betung Bandar Lampung.

Si Kijang Biru terus melaju dengan kencang, kali ini ku hidupkan Berita di Radio Elshinta, kemudian baru giliran Album Kompilasi Brother dan tidak lama kemudian, biasa…..Zzzzzzzzzzzzz, aku pun terbang ke alam mimpi. He-he.

Alhamdulillah, perjalanan hari ini lancar dan sukses sesuai dengan apa yang direncanakan dan ditargetkan. Urusan di Desa Rantau Jaya udik dah kelar, begitu juga setelah aku menghadap ke Kabag Tata Pemerintahan, Insya Allah hari minggu ini jadi rapat. Semoga semuanya berjalan lancar. Amiin.

Mudah-mudahan pulangnya tidak terlalu sore, jadi aku bisa sempet latihan dulu. Badan ini rasanya gak enak gitu lho..kalau gak dibawa olah raga. Alhamdulillah, sekitar jam 16.30 aku dah nyampei kembali di Bandar Lampung.

Hari ini sudah aku jalani dan Allah sudah memberi kemudahan, banyak hikmah dan pelajaran yang aku dapatkan, yang sudah pasti sangat bermanfaat bagi kehidupanku.

Besok, Insya Allah tugasku ke Braja Asri, semoga Allah memberi kemudahan dan kelancaran….”Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, mudahkan untukku urusanku dan lepaskanlah kekeliruan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku”. Memang aku hanya bisa memohon bimbingan pada Sang Kuasa, karena dengan jujur aku akui, aku hanyalah insan yang lemah dan bodoh.

Oh ia….di sepanjang perjalanku tadi, kembali asa itu kembali mengaduk-aduk relung jiwaku. Aku tidak kuasa, dan kembali aku hanya bisa menarik nafas dengan berat, lalu berserah diri pada-Nya. Tapi satu yang pasti, semoga bintang indah di langit itu terus bersinar, tersenyum, bahagia dan tidak sedetikpun tertutup sang awan hitam. Biarlah aku yang tertutup kuasa sang awan hitam bukan kerlip indah sang bintang di ujung langit.