Wednesday, August 09, 2006

Tentang Hakikat Waktu, Kehidupan & Akhirat

Assalamualaikum….

Teruntuk :
Engkau, siapapun adanya dirimu….
Yang sudi menganggap aku sebagai saudaramu….
Yang sudi menempatkan diri yang hina ini dalam relung hati suci mu….

Ijinkan aku berdiri dihadapanmu, ijinkan aku tersenyum dengan senyum terindah yang bisa aku lakukan. Ijinkan aku menatap mata indahmu, dengan sayu nya tatapan mataku. Ijinkan aku menguntai ungkapan salam keselamatan, untuk hidup dan kehidupanmu dunia akhirat. Ijinkan aku kembali mengajak serta dirimu dalam pengembaraan ruhku di dunia penuh hikmah dan pelajaran, karena aku kembali akan mulai melangkahkan kaki ku yang lemah ini.

Saudaraku..sudahkah kita merenungkan Sabda Tuhan Kita :
Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga diantara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani, kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu. (Q.S. Al-Hadid : 20)

Iya, begitu Pencipta Ku, juga Pencipta-Mu bersabda dalam kitab suci panduan hidup seluruh manusia. Jika hidup ternyata hanyalah permainan dan senda gurau belaka. Permainan dan senda gurau yang justru sering kali membuat hidup kita yang singkat ini hanyalah habis untuk bermain dan bersenda gurau belaka.

Saudaraku…mari kita lihat indahnya hijau dedaunan di rimbunanya pohon di luar sana. Besok pagi kita hanya akan melihatnya teronggok di atas tanah dengan warna tak lagi hijau, tapi hanyalah sebuah sampah berwarna kuning. Posisi kita sama dengan selembar daun itu, kita hanyalah makhluk yang juga diciptakan-Nya, kita juga pasti akan berguguran, jatuh teronggok, kembali hancur dan menjadi sampah. Tahukan engkau saudaraku, nun di akhirat sana, ternyata bukanlah hanya ada indahnya taman Surga, tapi juga ada getirnya belantara Neraka. Di akhirat nanti ada azab yang sangat keras, begitu Tuhan-Ku bersabda.

Saudaraku….
Apakah kita sudah termasuk insan yang berakal ?, karena bagi insan yang berakal, ia memahami jika waktu baginya adalah hembusan nafasnya. Setiap detik yang berlalu darinya adalah pertanda usia yang berkurang, sehingga ia akan mengisi setiap detik dari kehidupannya dengan semangat produktivitas yang lebih baik dan bermutu, karena didasari pemahaman bahwa Allah akan bertanya tentang usianya dan masa mudanya dilalui seperti apa.

Saudaraku….
Apakah kita telah memahami ?..jika sang waktu bagaikan pedang , jika engkau tidak memenggalnya (memanfaatkannya dengan baik), maka engkkau akan terpenggal olehnya.

Saudaraku…
Apakah kita sudah membuat rencana tentang masa depan kita ?..karena kata orang bijak, membuat rencana untuk masa depan adalah bukan menentukan apa yang harus dikerjakan esok hari, justru seharusnya menentukkan apa-apa saja yang akan dikerjakan hari ini, untuk menyongsong hari esok.

Hari sudah semakin gelap, cukup sudah engkau menyertai pengembaraanku. Terimakasih engkau telah sudi menemaniku berjalan di jalan indah ini. Terimakasih engkau sudi mendengar bisikan nuraniku dalam diam suaramu. Terimakasih engkau sudi menatap sayunya mataku yang terlalu lelah melangkah dalam jalan yang salah. Terimakasih untuk semua yang pantas aku ucapkan kata terimakasih untukmu. Aku akan terus melangkah, dan cukuplah engkau sampai disini, aku tidak kuasa melihat engkau berjalan kelelahan, aku lebih bahagia jika engkau dapat beristirahat dengan tenang dalam peraduan kedamaian di dalam sejuknya kelambu ruang hatimu yang damai.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan cahayanya kepadamu saudaraku, siapapun adanya dirimu, yang kini membaca tulisan ini, karena aku sangat mencintaimu, walau mungkin engkau tidak perduli dengan keberadaanku. Semoga Allah SWT melimpahkan karunia-NYA untumu. Andaikan aku juga mendapat karunia terindah dari-Nya, pasti akan aku berikan seluruhnya kepadamu, karena aku mencintaimu dengan setulus hati, karena engkau adalah saudaraku.


Your Brother…
Rafi Ramadhani Yusuf..

No comments: