Wednesday, August 30, 2006

Kemandekkan Inspirasi....


Aih…apa yang terjadi dengan dirikuh ini yah. Kok rasanya muales & susah buanget menuangkan apa yang terlintas didalam pikiran kedalam bentuk tulisan. Padahal judulnya sih udah ada, garis besarnya juga dah kegambar mau dibawa kemana. Ihh..sebbellll.

Apa yang terjadi dengan dirikuh kali ini yah, kok jadinya gak konsen begono. Tolongin dong, balikkin dirikuh jadi kayak beberapa minggu yang lalu.he-he. Atau barangkali ini semua gara-gara fikiranku sedang terbang kesana kemari yah ?…he-he. Tapi ya udah lah, mau gimana lagi, daripada lupa, sy tulis aja rencana tulisan yang mau sy buat. Mudah-mudahan lain waktu bisa kubuat tulisan lengkapnya.

Diantaranya :

"Lelaki Tua, Kurus Kering dan Sakaratul Maut"
(Tentang seorang lelaki tua, kurus kering, yang terbaring sakit, kemudian perlahan tetapi pasti Sakaratul Maut datang menjelang, sampai akhirnya ruh itu pergi meninggalkan jasad nya yang fana. Yang tertinggal hanyalah sebuah jasad tanpa ruh yang terbujur kaku, 3 orang anak kandungnya beserta istri tercinta yang menangis tersedu-sedu. Peristiwa ini terjadi pada hari senin 24 Juli 2005 di Rumah Sakit Abdul Muluk, waktu itu kebetulan aku sedang menjenguk paman salah seorang teman sekaligus mendonorkan darahku).

"Berkaca dari kisah Jainudin Jidan, George Weah dan Muhamad Ali"
(berkisah tentang betapa sesungguhnya ketika kita mampu berprestasi, bukan hanya umat seagama yang menyanyjung dan menghormati, bahkan penduduk negeri lain dan berbeda agamapun menghormatinya. Pertanyaannya prestasi apa yang sudah kita buat dan berikan umat ini ?..)

"Juara-Juara Olympiade Fisika Itu. Lalu Kmana Para Aktivis Rohis itu ?"
(Tentang mengapa harus mereka yang dominan menjadi juara-juara olympiade fisika dan sejenisnya. Kerinduan jika suatu saat yang menjadi juara itu nama-nama seperti Rafi Ramadhani Yusuf, Zulvani Aulia Yusuf, Jundihasan, Indra Fathiana, dan sejenisnya.)

"Aku Hanyalah Seorang Pengembara Akhi.."
(Curahan untuk saudaraku Akh Jundihasan, tentang keinginan diriku untuk hanya dianggap manusia biasa, karena hawatir suatu saat engkau akan kecewa setelah mengetahui, sang diri tidaklah seperti yang engkau dibayangkan).

"Tentang Sosok Sederhana dan Bersahaja yang Tegar Itu"
(Ini bercerita tentang sebuah sosok yang sederhana dan bersahaja, yang telah telah memilih jalan hidup setegar batu karang dan semandiri burung elang di angkasa. Terinspirasi dari seseorang………..).

"Berkaca dari Kehidupan dan Kematian Ustd. Rahmat Abdullah"
(Tentang sebuah perenungan sang diri, berkaca dari kisah kehidupan Seorang Syaikh Tarbiyah, sampai kematian menjelang. Ketika hidup, beliau begitu bermanfaat dan dibutuhkan oleh umat. Ketika kematiannya datang, dia ditangisi dan dioakan ribuan bahkan jutaan anak manusia. Ketika sang jasad fana sudah dikuburkan, dia tetap dikenang sebagai seorang insan yang sholeh. Lalu apa yang sudah kulakukan untuk umat ini ?.. Lalu ketika aku meninggal nanti, adakah yang akan menangisi dan mendoakan ?..lalu setelah jasadku terbujur di liang lahat..adakah insan yang mengenang kehidupanku ?.)

1 comment:

jundihasan said...

Sikap ana pada antum gak akan berubah, seperti apapun diri antum