Saturday, March 27, 2010

Melihat dengan hati, tentang kedalaman MIMPI : “Naruto, The Great Queen Seon Deok dan Jenderal Su Can (tokoh utama Film True Legend)”

“Mungkin ini bedanya orang biasa dengan orang yang luar biasa. Orang biasa juga punya mimpi, tapi ia berhenti sebatas menjadi seorang pemimpi. Orang besar menjalani mimpi itu bahkan dengan darah dan air mata, sehingga ia bisa terbangun dan meraih mimpi itu dalam genggaman tangannya”.

Saat ini aku ingin berbicara salah satunya, tentang sebuah MIMPI dari sebuah anime kartun, drama seri korea dan film wushu/kungfu teranyar.

Berbicara tenam anime NARUTO, kuakui memang masih ada kontroversi, tapi disini aku hanya ingin berbagi cerita tentang makna positif yang bisa aku selami. Aku suka Naruto, karena aku memang suka bela diri. Di Naruto teknik-tekni ninja nya unik, menarik, selain itu Subhanallah banyak kata-kata bijak yang sering terlontar dalam dialog dialog para tokoh didalamnya. Kedalaman makna dalam menghadapi perjuangan hidup, menghadapi kesunyian dan kesendirian, menghadapi ujian dan permasalahan, pengorbanan dan cinta sejati juga kedalaman makna tentang arti sebuah persahabatan.

Sekitar 1 (satu) bulan yang lalu, aku mendapatkan serial naruto (hampir seratus lebih episode seri SHIPUDEN atau naruto yang sudah dewasa) dari salah seorang teman kantor ku, kusimpan di memori netbook ku dan dikala senggang aku memutarnya.

Di seri yang ke-29 (kalau ga salah), di kala Naruto berjuang keras untuk menyelamatkan GARA (musuh yg kemudian jadi sahabatnya dari Negara Pasir), ada sebuah kalimat sangat bermakna yang keluar dari mulut Naruto :

"MY DREAM BECOMING HOKAGE"

"HOKAGE" adalah julukan untuk Ninja terkuat sekaligus pemimpin Desa Ninja KONOHA.

Ternyata hal inilah salah satu hal yang membuat seorang Naruto begitu kuat untuk menjalani kehidupannya walau ia sudah yatim piatu. Sebuah MIMPI yang kemudian menjadi sebuah kekuatan maha besar untuk sanggup menghadapi berbagai ujian dan tantangan yang melelahkan, yang bahkan menuntut pengorbanan jiwa.

'DREAM"... mimpi seorang Naruto untuk menjadi ninja yang terkuat, dan ternyata di episode-episode berikutnya, Naruto memang berhasil menjadi seorang Hokage.

Naruto memang hanyalah tokoh kartun karya seorang anak manusia, yang alur ceritanya juga karangan anak manusia, tapi tidak ada salahnya jika kita kemudian mengambil pelajaran dari nya.

Jika NARUTO bermimpi untuk menjadi yang terbaik di dunia NINJA, yang kemudian membuat ia berhasil mencapainya, lantas apa MIMPI kita ?... MIMPI menjadi PRESIDEN ?..MENTERI, DIREKTUR, POLISI, DOKTER atau apa ?..... atau bahkan mungkin ternyata malah tidak punya mimpi sama sekali ?...

Yang jelas, ternyata mimpi bisa menjadi salah satu sumber kekuatan bagi kita, untuk lebih tegar menghadapi perjalanan kehidupan, menjalani berbagai ujian dan permasalahan.

Demikian juga dengan The Great Queen Seon Deok. Di drama ini kita liat memang penuh intrik, penuh ujian, ada darah, ada pengorbanan, tapi mimpi besar yg membuat semangat tetap menyala. Si Tokoh utama kemudian berhasil mencapai mimpi menjadi ratu perempuan pertama di korea.

Demikian juga dengan semangat Jenderal Su Can (tokoh utama Film True Legend), tokoh wushu cina pencipta jurus Dewa Mabuk, mimpi menjadi seorang akhli wushu membuat dia rela melepas tawaran menjadi Gubernur dan lebih memilih menyepi dan memperdalam ilmu wushu. Banyak ujian, tantangan, darah dalam kehidupannya bahkan ia harus kehilangan nyawa istrinya, tapi mimpi yang membuat ia tetap bertahan hidup dan akhirnya memang ia menjadi legenda. Jurus dewa mabuk kini hampir semua kita mengetahuinya.

Benar juga kata Stephen Covey ; "Begin with The end" mulailah dari akhirnya. Kita akan menjadi dan seperti apa nanti ?... dan kita mulai menyusun langkah untuk mencapainya.

Mungkin ini bedanya orang biasa dengan orang yang luar biasa. Orang biasa juga punya mimpi, tapi ia berhenti sebatas menjadi seorang pemimpi. Orang besar menjalani mimpi itu bahkan dengan darah dan air mata, sehingga ia bisa terbangun dan meraih mimpi itu dalam genggaman tangannya.

Kita ?.................. cukup jawab dengan berbisik di relung hati terdalam.

Wallahualam