Sunday, September 28, 2008

Pergulatan tentang Gerbang PERNIKAHAN itu ...

Berawal dari sebuah dialog tentang makna pergulatan batin ketika akan memasuki gerbang pernikahan, ada sebuah pertentangan batin, bayangan keindahan, ketakutan, keraguan, kemantapan, kepasarahan, sekaligus angan-angan. Ujung-ujungnya bermuara pada sebuah kata yang bernama "PILIHAN".

Ya... pilihan apakah kita akan menikah sekarang, atau nanti. Kita akan memilih si dia atau si anu, kita akan memilih yang cantik tapi kurang sholeh, atau yang sholeh tapi agak kurang photogenic. Memilih dia yang seksi ataukah dia yang gak kelihatan bagaimana bentuk badannya karena tertutup gamis yang menutup seluruh aurat tubuhnya.

Yoi kita juga harus memilih apakah memilih si doi yang guanteng dan berbadan atletis kayak aku he-he, tapi ternyata kurang sholeh ?. ataukah memilih doi yang wajah sih biasa aja badan juga maaf agak kurus gitu loh tapi yang jelas insya Allah sih sholeh.

MEMILIH....dan harus MEMILIH.....

Pertanyaannya sampai kapan kita akan bergulat dengan sebuah kata MEMILIH ?. Bukankah lebih baik kita sesegera mereformasi dan menata ulang relung hati tentang esensi dan makna kehidupan ?. kalau ternyata manusia itu tidak ada yang sempurna, kebahagiaan itu bukanlah diberikan oleh orang lain tapi harus diperjuangkan oleh diri kita sendiri.

Hidup adalah pilihan.."Untuk menjadi mulia atau bergelimang kehinaan".So...suka tidak suka kita tetap harus memilih. Termasuk ketika suatu saat nanti harus memilih siapa yang akan kita pilih tuk menjadi teman hidup kita.Jika proses pernikahan dengan cara taaruf, kita dipilihkan jma'h. Tapi toh tetap keputusannya kita yang harus memilih.

Yang namanya memilih, bisa salah bisa benar. Tentu dalam kerangka berfikir kita sebagai manusia yang lebih cenderung mengedepankan nafsu & ego, dengan keimanan yang turun naik atau bahkan lebih sering turunnya daripada naiknya. Tapi satu yang pasti, siapa yang Allah pilihkan bagi kita itu pasti yang terbaik bagi kita walau kita mungkin menganggapnya yang paling buruk."Allah hanya memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan'.

Kesimpulannya :
1. Segeralah tentukan sikap untuk berani menghadapi ujian bernama pernikahan. Cepat atau lambat kita insy4jj akan melaluinya. Teman saya ada yang menikah begitu diwisuda dan saat itu istrinya masih kuliah di IPB tingkat II . Sampai saat ini mereka masih tetap hidup tuh (he-he). Dari sisi ekonomi dulu mereka begitu morat-marit, awalnya kerjanya hanya memperdebatkan perbedaan. Tapi kini ?... si suami sudah jadi Dosen Fakultas Kehutanan IPB, sang istri sih lupa belum nanya sekarang kerja atau enggak. Rumahtangganya kelihatannya akur-akur aja tuh, anaknya sudah semakin bertambah besar disaat temen-temennya termasuk aku yang terlambat punya anak karena kelamaan berfikir dan kelamaan memilih. he he. Buat kang Dadan & Teh Nnur.....salut !!!!!!.
2. Pernikahan itu tidak selamanya seperti surga atau seperti neraka. Jadi sama seperti kehidupan, pasti ada saatnya bahagia, ada saatnya datang masalah menggunung. Intinya ya kita harus rasional tidak terlalu berharap berlebihan dengan menikah kita mematok PASTI akan bahagia selamanya. Nanti malah kecewa lagi. Kebahagiaan adalah perjuangan, ketenangan adalah buah latihan kesabaran.

3. Benar, semakin kita mendekat kepada Allah, semakin lurus niat kita. Ins4jj Allah akan memilihkan yang terbaik bagi kita.Setelah menikah : kecantikan, ketampanan, kepinteran otak dengan indikator IP yang tinggi, Background sebagai aktivis dakwah/organisasi kampus, orator, harta yang banyak, ternyata bukanlah penentu utama kenyamanan didalam rumah tangga. Tapi justru hal seperti : Ketulusan, kerelaan menerima kekurangan & kelebihan pasangannya, kelembutan, rasa empati, kepercayaan, dan tentu akhlah dan kedekatan kepada Nya lah yang lebih menentukan datangnya rasa cinta dan kasih sayang.Satu hal lagi... adanya ade bayi kecil dengan celotehan dan sikapnya yang lucu, akan membuat hidup terasa lebih berarti.

TAPI>>>>>sebentar, bukan berarti kita harus sembarangan memilih orang untuk kita jadikan suami atau istri lho. Maksudnya adalah ini untuk membuat kita lebih proporsional untuk memandang kehidupan gitu loh. Pasti bingung yah tulisannya muter-muter. he-he.
Yang jelas : untuk semua saudaraku bagi yang akhwat alias perempuan alias wanita alias istri, semoga segera Allah datangkan arjuna terbaik untuk menjadi pendamping hidup.
Bagi yang ikhwan alias laki-laki alias pameget, semoga Allah segera datangkan bidadari yang sholehah dari Allah untuk menjadi pendamping hidupmu.

Makna Hakiki "Ulang Tahun"

Entahlah apakah ketika umur kita semakin bertambah, kita harusnya menyampaikan syukur atau justru seharusnya menangis karena sebenarnya jatah umur kita kan semakin menipis. Konon umur Kakek Adam mencapai seribu tahun lebih.

Konon usia nabi nuh mencapai ratusan tahun. Dalam Sirah Nabawiyah ternyata umur Rasulullah Muhammad hanya 63 tahun. Lalu kita ?... Wallahuallam. Hanya Allah yang tahu.]Biarlah ketika berbicara tentang umur, kita pasrahkan semuanya kepada Dzat yang mpu nya umur..Allah SWT.

Yang pasti dan yang terpenting bagi kita :
1. Mari kita lakukan yang terbaik dalam hidup kita. Hidup yang terbaik, ibadah kepadaNya yang terbaik, bekerja yang terbaik, berbakti kepada orang tua dengan cara yang terbaik. Intinya kita isi jatah usia dengan cara yang terbaik. Dengan satu harapan semoga semuanya akan berakhir dengan cara yang terbaik..dan ujungnya semoga memperoleh karunia yang terbaik...Surga Nya yang abadi.
2. Dengan menjadi manuisa, kita tidak otomatis menjadi mulia di mataNYA. Karena kemuliaan sesungguhnya adalah manifestasi perjuangan, pengorbanan, air mata bukti kesungguhan kita untuk menjadi kekasihNYA.

So...tuk semua saudaraku yang kebetulan sedang berulang tahun : aku ucapkan selamat berulang tahun, selamat memaknai hidup yang baru, selamat memulai hidup yang baru yang lebih baik. Yang terpenting bukanlah memperdebatkan halal haram ulang tahun, tapi bagaimana kita mempergunakan sisa umur kita dengan makna yang terbaik.

Friday, September 26, 2008

MAU MUDIK ni COY......

Sebenarnya jadwal Cuti Bersama baru dimulai per tanggal 29 September. Tapi karena pekerjaan dilapangan sudah tidak terlalu padat, akhirnya dengan berbagai alasan temen-temen sudah pada ngacir duluan. Si Andre pulang ke Aceh, Kang Toni & Andre pulang ke Bogor. Akhirnya tinggal aku sendiri deh. Tapi gak apa-apa, karena aku memang sebelumnya sudah punya rencana paling baru pulang mudik H-3. Aku ingin melaksanakan I'tikaf dulu disini, berkumpul dengan temen-temen. Rindu rasanya dengan suasana i'tikaf, disaat makan saur bareng, disaat kita bisa memperbanyak tilawah, menyendiri dalam rangka lebih mendekat kepada yang Mpu nya Dunia dengan segala isinya. Tahun lalu sih itikafnya di Masjid Ad'Dua, tapi bulan ramadhan kali ini khusus untuk wilayah Kecamatan Sukarame, Sukabumi & TKT di tempatkan di MAsjid Al-Ikhlas.




Nah....rencananya sih InsyaAllah hari sabtu besok pagi sekitar jam 08.00 pagi aku mau Cow alias MUDIK coy.... Ke Rangkas bitung dulu baru ke Sumedang. Rencananya aku juga ingin bisa Itikaf di Rangkasbitung walaupun gak tahu di sana ada masjid yang melaksanakan i;tikaf ga.



Oh Iya..mumpung sempet nih, karena mungkin baru buka internet lagi nanti setelah pulang ke lampung, aku mo ngucapin :


MOHON MAAF LAHIR BATIN KEPADA SEMUA ORANG YANG KU KENAL, ORANG YANG DEKAT DENGANKU, ORANG YANG PERNAH AKU SAKITI DISENGAJA MAUPUN TIDAK. Terlepas apakah dia di dunia nyata maupun di dunia maya alias di dunia Blog gitu loh :


1. Bapak sama Mamah di Sumedang & Rangkas bitung.


2. Ustd Tarmadi, Ustd Nandang & Pak ABeto di Bandar Lampung.

3. Ustd. DR. Hamim, Ustd. Syamsudin di Darmaga Bogor. Jazakallah khoir atas pondasi kehidupan yang telah engkau semaikan dalam relung hatiku.


4. Dodo, Harist, masrian, p Sukirman, sidik, ari di Bandar Lapung.


5. Pak Suranta, Babeh Hani, Bang Ucok, Opung di Jakarta.


6. Andre, Toni, amar, suhe, ambon, mba tuti, t elis, imam.




7. Kang hera, Kang dan, Kang Oleh di Bogor


Sekaligus MINAL AIDIN WAL FAIDZIN....MOHON MAFF LAHIR & BATIN.


SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1429 h.



PAMIT MAU MUDIK SEMUANYA YA COY..........DADAH.....