Saturday, February 10, 2007

Polisi Bunuh Diri Usai Tembak Pengantin Baru


Pagi ini sekitar jam 07.30 aku aku sudah meluncurkan menuju Lampung Timur. Kali ini tujuanku adalah Kantor PBB Kota Metro kemudian ke Pengadilan Negeri Sukadana. Seperti biasanya setiap aku pergi kerja ke lapangan, aku membeli koran Radar Lampung di lampu merah. Kubuka bagian headline di halaman depan, selanjutnya kubuka halaman demi halaman dan sampailah di halaman ke lima. “Polisi Bunuh Diri Usai Tembak Pengantin Baru”, begitu judul artikelnya. Setelah kubaca ternyata beritanya sama dengan yang aku lihat tadi pagi di di berita TV.

“Cemburu karena ditinggal kawin. Cinta dikhianati, peluru bertindak. Itulah adegan nyata yang terjadi kemarin malam di kawasan jalan Sutomo Ujung Medan. Seorang oknum polisi bernama mendadak emosi begitu melihat bekas pacarnya berjalan bersama pria yang menikahinya. Lebih tragisnya lagi, usai menembak pasangan itu, sang polisi pun bunuh diri”.

Demikian kalimat pada alinea pertama artikel tersebut. Aku terdiam diantara deru suara mobil & alunan suara Nasyid. Pikiranku melayang kesana kemari, mencoba membayangkan seperti apa kejadian waktu itu, dan mencoba menyelami, seperti apa pikiran dan perasaan si polisi yang gelap mata itu. Perkiraanku, pasti ketika si polisi itu melihat orang yang dicintainya berjalan dengan laki-laki lain yang dia rasakan adalah : perih, sedih, kecewa, marah, emosi, benci, sayang, cinta, takut kehilangan, merasa disakiti, merasa dikhianati, merasa telah kehilangan orang yang sangat berharga bagi dirinya, bingung, kalap dan sejenisnya.

Disatu sisi, aku mentertawakan kebodohan si polisi itu, yang mau-maunya bunuh diri hanya gara-gara putus cinta. Aku juga menyayangkan kenapa dia harus merelakan karir polisinya dan segala sisi dunia yang harus dia tinggalkan. Terbersit juga rasa kasihan, karena tentu alangkah sakit dan sedihnya ketika dia melihat orang yang pernah atau sedang dia cintai kemudian menikah dengan laki-laki lain. Tapi yang paling membuat aku merasa kasihan adalah, bisa jadi dia di dunia merasa sedih, tapi alangkah bodohnya dia ketika dia berani mengakhiri hidupnya dan memasuki alam akhirat, yang bisa jadi kalau dalam pandangan manusiawi, siksa kubur dan api neraka akan segera manyambut kedatangaan si polisi karena dia telah melakukan sebuah dosa besar : Bunuh diri dan membunuh orang lain.

Anadaikan dia seorang muslim, andaikan saja sebelum dia berbuat nekat aku sempat bertemu dan berbicara kepadanya, tentu aku akan berbicara seperti ini kepada dia :

“Saudaraku, aku tahu engkau merasa sedih, perih dan sakit ketika dirimu melihat orang yang kau cintai menikah dan berjalan dengan laki-laki lain. Andaikan aku berada dalam posisi mu, tentu aku juga akan merasakan hal yang sama. Tapi apakah engkau lupa wahai saudaraku, bukanlah Allah senantiasa akan memberikan yang terbaik bagi kehidupan kita ?. Bukankah Allah berjanji untuk mengganti dengan yang lebih baik untuk setiap hal yang hilang dari genggaman kita ?. Bukankah Jodoh termasuk salah satu hal yang telah Allah gariskan dan tentukan ?. Bukankah Allah telah menyatakan dalam Al-Quran jika tidak ada yang sia-sia di dunia ini ?.”

“Mari kita renungkan kembali saudaraku, Allah tahu dia bukan orang yang terbaik untuk menjadi istrimu sehingga akhirnya dia menikah dengan laki-laki lain. Ketika Allah mengambil dia dari hidupmu, maka pasti Allah suatu saat akan menggantikan dia dengan wanita lain yang lebih baik untuk menjadi pendamping hidupmu. Ingatlah wahai saudaraku, karena Allah tidak menggariskan dia menjadi istrimu, maka sampai kapanpun dia tidak akan pernah bisa menjadi istrimu. Ingatlah wahai saudaraku, tidak-ada yang sia-sia di dunia ini, dibalik semua peristriwa yang menimpa dan terjadi dalam hidup kita, pasti ada sejuta hikmah dan pelajaran bagi kehidupan kita. Ingatlah saudaraku...bukankah yang terbaik menurut kita belum tentu yang terbaik menurut Allah ?.”

“Saudaraku..sudahlah, kini lupakanlah dia, biarkan dan relakan dia menikah dengan laki-laki lain. Lapangkan hati dan dadamu, justru doakanlah agar dia hidup bahagia bersama laki-laki yang menikahinya. Doakan suapaya keluarganya akan menjadi keluarga yang Sakinah, Mawadah, Wa Rahmah. Biarkan segala kenangan indah bersamanya hilang bersama hembusan angin dan beputarnya sang waktu.”

“Kini.... tataplah kedepan, tegapkan kembali dadamu, buang segala beban dari dalam dadamu, hembuskan nafas kedamaian dalam dadamu. Pasrahkan diri dan jiwa kita yang kerdil pada Dia yang Maha Kuasa. Mohonlah ampunan, kasih sayang, petunjuk dan bimbingan-Nya. Mohonlah pengganti yang terbaik untuk hidupmu dari Dia yang menciptakan semua makhluk termasuk dia yang kini telah menikah dengan laki-laki lain. Ingatlah saudaraku, aku yakin ketika engkau telah sampai pada titik dimana engkau dapat merelakan semuanya, jalan keluar dan kedamaian akan terbukan lebar di hadapanmu. Engkau tinggal menunggu waktu akan datangnya wanita terbaik yang Allah kirimkan untuk menemani hari-harimu, untuk menjadi istrimu wahai saudaraku.”

Tapi......Ah...kini semuanya telah terlambat, engkau keburu mengambil jalan singkat untuk mengakhiri kepedihan hatimu, tapi justru membuka pintu kepedihan yang lebih menyakitkan dan lebih kekal di akhirat sana.

Aku memang tidak pernah mengetahui siapa adanya dirimu, aku sendiri juga tidak mengetahui seperti apa adanya kisah hidup kalian. Tapi yang jelas, aku doakan semoga Allah mengampuni segala dosa-dosamu dan menerima amal kebaikanmu selama engkau hidup.

Si kijang Biru yang dikendalikan Bang Armin terus melaju dengan kencang. Seperti biasa, akhirnya Zzzzzzzzzzzz.....Ngorok....

Saturday, February 03, 2007

Inspirasi Yg Tertunda

Inspirasi Yang Tertunda….

Lama sekali rasanya ga ng-update tulisan di my web blog. Kalau di tanya kenapa ?..sayah juga bingung jawabnya kenapah. Entah mualez, entah tidak ada inspirasi, entah lagi juenuh. Tapi sudahlah, tidak perlu terlalu banyak merangkai banyak kata untuk membuat alesan. Lagi pula dirikuh ini memang termasuk orang yang tidak terlalu pandai untuk beralasan. Yang jelas, jujur yah…sebenarnya rindu banget lho tuk ng-update lagi tulisan-tulisan.

Lagi pula, sebenarnya suayang banget juga sih kalau dilama-lama ga nulis inspirasi yang terlintas di memori kita, lama-lama akan semakin banyak hikmah yang muncul berupa lintasan pikiran, selanjutnya hilang begitu saja bak tersapu angin malam karena tidak dituangkan dalam tulisan.

Banyak sebenarnya yang ingin dituliskan, tapi entah kenapa sepertinya kok ga konek yah antara ide di otak dengan syarap tangan untuk memulai menulis. Ini nih bebepara ideu yang mudah-mudahan bisa segera di release (jaileee kayak mau ngeluarin album aja) di my blog :
Misteri Lengkapnya Setengah Dien, Jas Pengantin, Ngidam….., Antara Minyak Kayu Putih dan Gatel-Gatel, Oh Mamah….., Gara-Gara Naruto.

Yah…mudah-mudahan azah dapat segera terealisasi.